
zonalampung.com — Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2020, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), tetap diprioritaskan pada peningkatan kwalitas sumber daya manusia (SDM), ekonomi masyarakat, dan kwalitas infrastruktur.
Salah satu anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Lampung Tengah,Syahrio Tantalo yang juga hadir dalam kegiatan Musrenbang tersebut memberikan beberapa saran dan tanggapannya terkait Musrenbang tersebut.
” Tema Musrenbang yang mengarah pada pengembangan dan penguatan kualitas SDM telah tepat sesuai dengan kondisi Kabupaten Lampung Tengah. Oleh sebab itu melalui BAPEDDA dan dgn persetujuan DPRD Kabupaten Lampung Tengah agar perencanaan dan alokasi anggaran lebih diprioritaskan pada program/kegiatan berbasis dan yang mengarah pada pengembangan dan penguatan SDM serta penguatan kelembagaan SDM. Jangan alokasi anggaran program berorientasi pemerataan. Hal ini seperti menabur garam di lautan yg tidak terasa dan terarah. Kemudian Program/kerja sebaiknya difokuskan pada suatu program yang berkelanjutan dan dapat saling bahu membahu dgn pola kerja “GOTONG ROYONG”yaitu berbagi beban dan berbagi peran, sehingga program tersebut dapat lebih terarah dan terukur.”ungkap Syahrio (21/3/19).
Selanjutnya , masih kata Anggota DRD ini, Semua rencana program/kegiatan fisik selalu dapat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. Dan terakhir semua OPD secara gotong royong diharapkan dapat memiliki kinerja keuangan yang optimal sehingga dapat tercapai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang sangat diperlukan untuk memperoleh Dana Intensif Daerah (DID) yang nilainya cukup besar,dan beberapa tahun ini Lampung Tengah tidak memperoleh dana DID karena tidak mendapat WTP”terang Syahrio Tantalo
Menurut Marselina Jaya Singa harus lebih meningkatkan Pendapatan Asli Daerah agar kedepannya tidak bergantung kepada pemerintah pusat.
“Harus tetap di usahakan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar tidak terlalu ketergantungan kepada pemerintah pusat tidak terlalu tinggi harus diupayakan dengan” Takes import” PAD terus dilakukan intenfikasi dan ekstensifikasi tetapi ada juga sisi dari lain keuangan negara yang belum kita ambil yaitu Dana Intensif Daerah yang nilainya cukup besar sekitar RP. 25 Milyar, karena Lampung Tengah tidak WTP Sehingga dana tersebut tidak dapat di serap”jelas Marcelina.
Untuk itulah Lampung Tengah kedepannya harus memperioritaskan pembangunan SDM.
“Makanya Lampung Tengah kedepannya harus mengedepankan sumber daya manusia yang awalnya 40 persen SDM nya hanya Sekolah Dasar saja.bagaimana Kita akan bicara Revolusi 4.0 kalau SDM kita Sekolah Dasar saja tidak tamat, Dan itu lingkaran garis kemiskinan.Jadi Perioritas kan program SDM , Stunting,gizi buruk,dan pemberian modal usaha kecil dan lainnya dari pada bicara teknologi canggih tetapi masyarakat belum bisa mengikuti nya”tutup Marcelina. (ros/nvl)