
W2NNEWS.COM — Rayakan HUT Ke – 3 Sanggar Budaya Wayang Joglo atau yang lebih dikenal masyarakat Sawajo, adakan pentas seni wayang suntuk dan beberapa lomba anak di dusun 2 kampung Nambah Dadi Kec. terbanggi Besar, Lampung Tengah. Jumat (14/4)
Pentas wayang oleh yang di gelar Sawajo sangat disambut baik oleh masyarakat, selain di hadiri seluruh masyarajak hadir juga kepala kampung Supardiyanto, Anggota Karang Taruna Lamteng dan Anggota DPD RI Anang Prohantoro yang sekaligus menjadi salah satu pembina di sanggar budaya Sawajo.
Menurut Iskandar Pendiri dari Sanggar Budaya Sawajo, pentas wayang seperti ini sudah sering dilaksanakan, dan ia sangat bersyukur atas support dari masyrakat maupun minat anak – anak yang sangat tinggi oleh kesenian budaya yang ia bawa dari awal ia mendirikan Sawajo selama 3 tahun ini.
Pentas wayang semalam menampilkan permainan wayang maupun sinden dan pemain musik hasil dari pelatihan Sawajo yang terdiri dari anak – anak.
Menjadi salah satu pembina di Sawajo, Anang merasa kaget dan takjub terhadap pentas yang di tampilkan oleh anak – anak tersebut, karena menurutnya Sawajo ini belum lama berdiri namun sudah bisa menghasilkan bibit – bibit penerus kesenian indonesia.
Ya ini sangat menakjubkan menurut saya, Kata Anang, “Sawajo ini belum lama berdirinya lo, saya aja merasa klo baru tahun kemarin berdirinya tapi malam ini saya di buat kaget oleh penampilan anak – anak saya yang dimana sudah seperti betul – betul penyinden maupun dalang sungguhan.”
Selain dibuat takjub oleh penampilan wayang Anang juga mengapresiasi semangat dan keinginan anak – anak Kampung Nambah Dadi yang masih cinta terhadap kesenian budaya dan mau ikut untuk melestarikannya, karena menurutnya anak – anak di jaman sekarang sudah kurang meminati budayanya sendiri dan mudah untuk jenuh dalam menekuni suatu hal tanpa mau melewati prosesnya.
“Saya berharap kedepannya semakin banyak lagi anak – anak yang mengikuti sanggar ini bahkan kalo bisa Sawajo ini menjadi Pusat pelatihan kesenian Wayang di Lampung Tengah, karena ini sangat berpotensi dan bisa membangun jiwa kebudayaan maupun nasionalisme anak – anak.” Tutup Anang. (nvl)