
Liputan6.com, Jakarta – Usianya tidak lagi muda. 72 tahun. Dia gerah melihat adik-adik angkatannya di Akademi Militer sukses membangun partai sebagai saluran politik masyarakat dan menjadi besar. Sementara partai yang didirikan seniornya tertinggal jauh.
“Adik-adik saya bikin partai bisa jadi besar. Wiranto, Prabowo, SBY, itu adik-adik saya. Ini kok abang-abang saya (buat partai) kok kecil,” kata Jenderal Purnawirawan Abdullah Makhmud Hendropriyono dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Jakarta, Rabu 31 Agustus 2016.
Hendropriyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) di Kongres Luar Biasa, Minggu 28 Agustus 2016, menggantikan ketua umum sebelumnya, Isran Noor. Jabatan tersebut diemban Isran sejak Sutiyoso terpilih menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).”Saya anak buah langsung dari para pendiri partai, itu yang di hati saya itu merasa utang, karena mereka saya bisa menjadi seperti ini,” dia menambahkan.
PKPI sendiri didirikan Almarhum Jenderal Purnawirawan Edi Sudrajat dan Wakil Presiden Indonesia ke-6 Try Sutrisno. Dua prajurit militer sekaligus tokoh nasional. Namun dalam perjalannya, partai ini tidak tumbuh seperti partai-partai yang lahir dari rahim prajurit, seperti Demokrat, Gerindra, dan Hanura. Partai ini terseok-seok.