
w2nnews.com — Komisi II DPRD Metro merespon keluhan wali murid TK Pertiwi ada nya program “ayah hebat yang di anggap terlalu membebani para orang tua murid.
Komisi II DPRD Kota Metro melalui alizar menganggap program tersebut terlalu berlebihan, pasal nya status golongan wali murid yang ada di sekolah tersebut tidak lah sama semua ada yang mampu ada pula tak mampu.
Dikatakan nya, semesti nya sebelum pihak sekolah membuat suatu program seharus nya memperhatikan faktor ekonomi para wali murid. Supaya tidak terlalu membeban kan mereka yang ekonomi nya bisa di kata kan kurang mampu.
“Bukan hanya ekonomi, terlebih lagi soal waktu yang terbatas dimana orang tua harus bekerja menjalan kan amanah yang di embannya dan mencari nafkah/ uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama memberi kan pendidikan yang baik untuk anak nya. Jadi menurut saya program yang terlalu membeban kan seperti itu, lebih baik di tiada kan saja, ” jelas anggota Komisi II DPRD Kota Metro.
Alizar menambah kan, “Ayah Hebat” tak semata mata hadir memberi materi dan game saja di sekolah, bahkan hingga memberi kan sovenir semata. Ayah hebat adalah ayah yang dapat mengimami keluarga nya dengan baik.
“Yang bisa di sebut ayah hebat itu, ayah yang bisa memberi kan nafkah, mendidik dan mengimami keluarga itu baru di sebut ayah hebat. “Bukan nya semata-mata datang ke sekolah memberi kan game dan sovenir saja, kalau itu belum bisa di kata kan ayah hebat,”tukasnya.
Bahkan ia menghimbau kepada seluruh sekolah yang ada di Kota Metro, apa bila membuat suatu program jangan sampai terlalu membeban kan para wali murid.
Sebelum nya di berikan, di balik kecerian anak-anak yang sedang menimba ilmu di Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Kota Metro, terselip rasa kecewa di lubuk para wali murid. Tentang aturan yang memberlakukan dan membebani wali murid.
Seperti yang di ungkap kan oleh seorang wali murid yang enggan nama nya, ia mengungkap kan kekecewaan perihal program sekolah “Ayah Hebat”.
Dimana ayah dari murid di wajib kan memberi pelajaran dan permainan kepada murid, selain itubjuga bekal makanan anak di atur oleh pihak sekolah tanpa musyawarah dan mufakat antar sekolah dengan wali murid terlebih dahulu.
“Gak ada musyawarah kepada kami wali murid ny, tahu-tahu kami di berikan selebaran dan sudah diberlakukan nya program “Ayah Hebat”, dan jadwal nya di tentukan oleh nomor absen anak nya, dan miris nya pada ahir kegiatan sang ayah di wajib kan memberi sovenir kepada seluruh murid yang ada di kelas tersebut, dan siswa di wajib kan bekal makanan yang menu nya di tentukan oleh pihak sekolah, dan ini sangat memberat kan para wali murid, “ucapnya.
Tak hanya itu saja, ia pun di mana sebelum nya SPP hanya dengan volume 160 ribu/bulan namun sudah naik menjadi 270 ribu/bulan.
“Sebelumnya hanya 160 ribu, itu sudah termasuk eskul dan maka, dan sekarang ini SPP di naik kan tapi anak-anak tidak di berikan makan/katering, selain itu kini SPP di naik kan menjadi 270 ribu/bulan itu belum tetmaduk esku.”kalau sama eskulsemua menjadi 375 ribu/bula, “bebernya.
Namun beda dengan jawaban kepala sekolah TK Pertiwi Astuti Ningsi ia berkilah, semua program yang ada di sekolah nya itu sudah di musyawarah kan oleh para wali murid pertama.
Semua program yang ada sudah kita rapat kan dan musyawarah dengan para wali murid. “Seperti program “Ayah Hebat” ini adalah salah satu program dari DTTKA (Deteksi Tumbuh Kembang Anak), yang tetlibat dalam program dinas Pendidikan dan Kesehatan, dan ini telah di deklarasikan, “ucap Astuti saat di temui di halaman sekolah TK Pertiwi.
Saat di singgung petihal naik nya SPP bulanan Astuti enggan menjelas kan keterangan dan kegunaan nya.”Baik sekali kegunaan nya, kita gak bisa jelas kan satu per satu.”contoh nya seperti yang ini,”jelas nya sambil menunjukan kegiatan “Ayah Hebat” yang sedang berlangsung. (Syafrin)