
Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Lamteng Cetak 445 Hektar Sawah baru
Lampung Tengah – Dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah membuka lahan sawah baru seluas 445 hektar di Kampung Restubuana, Kecamatan Rumbia Lamteng.
Cetak lahan sawah baru ditandai dengan acara tanam perdana yang dilakukan oleh Bupati lampung Tengah DR. Ir. Mustafa bersama Kodim 0411/Lampung tengah, Senin, 5/9/2016.
Dalam sambutannya, Mustafa menjelaskan cetak lahan sawah baru, merupakan salah satu program pemerintah dalam rangka percepatan dan perluasan tanam padi, sehingga produktivitas hasil pangan meningkat.
Penambahan cetak sawah baru digulirkan dalam rangka swasembada pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian di Lampung Tengah. Ia menargetkan Lampung Tengah bisa menjadi lumbung pangan di Lampung.
“Mari kita terus tingkatkan produktivitas pertanian daerah kita, jangan sampai ada lahan kosong, harus kita maksimalkan. Dengan ini kesejahteraan petani meningkat, pengangguran berkurang dan daerah lebih maju,” ungkap Mustafa.
Untuk menyukseskan pembukaan lahan sawah baru, Pemkab Lampung Tengah rencananya akan memberikan bantuan benih 25 kg per hektar, 89 ton pupuk dan 23 ton kapur sawah untuk lahan cetak sawah baru ini.
Dandim 0411/LT Letkol Inf. Jajang Kurniawan menambahkan pembukaan lahan pertanian ini dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia, khususnya Lampung Tengah.
Sebelumnya telah disepakati agar Indonesia jangan sampai impor beras dari negara lain. Bangsa ini telah sepakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan pertanian. Nantinya, kata dia, aparat TNI juga akan terjun langsung untuk membantu petani tanam padi.
“Kami juga menyiapkan alat pertanian yang bisa digunakan petani secara gratis. Kami terbuka luas kepada petani yang ingin menggunakan alat pertanian yangvtersedia Kodim,” ungkapnya.
Sementara itu Camat Rumbia, Mustopa menjelaskan pembukaan lahan cetak sawah baru seluas 445 hektar. Sebelumnya lahan merupakan rawa dan sempat dimanfaatkan untuk pertanian namun tidak maksimal karena faktor buruknya pengelolaan air.
“Lahan ini lahan tadah hujan dengan lokasi di dataran rendah, sehingga rentan banjir. Lahan hanya bisa ditanami ketika musim panas, sementara musim hujan tidak bisa karena banjir,” jelasnya.
Upaya memaksimalkan pengelolaan air dilakukan dengan membangun kanal-kanal atau tanggul penangkis yang berfungsi menampung air. Selanjutnya air tersebut dimanfaatkan untuk tanam.
Lahan seluas 445 hektar ini merupakan milik 670 kepala keluarga yang tergabung dalam 11 gapoktan. Jika dikelola maksimal, diprediksi lahan ini akan menghasilkan 7,5-8 ton padi setiap hektarnya.
Dia berharap dengan pembukaan cetak sawah baru ini akan meningkatkan produktivitas pertanian di Kecamatan Rumbia khususnya di Kampung Restu Buana.
“Kami targetkan sawah baru ini bisa produksi tiga kali panen, minimal dua. Mudah-mudahan produktivitas ini dapat meningkatkan kemakmuran warga,” pungkasnya.(*)