W2NNEWS.COM — Memperihatinkan. Sekelas Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB) di Kabupaten Lampung Tengah tak profeisonal dalam melakukan pelayanan terharap pasiennya.
Selasa 8 Agustus 2017, Misna (48) seorang pasien pagawai negeri (PNS) yang berobat mengunakan Askes di RSHB seolah ditelantarkan. Bagaimana tidak, Misna datang berobat pada pukul 7:30 WIB tujuannya untuk kontrol kesehatan ke RSHB, namun hingga Pukul 10:30 WIB, tak ditangani.
Merasa kesal Aang Depa Yuda (26), anak dari Misna yang kebetulan mengantarkan ayahnya berobat melakukan komplain kepada staf palayanan pendaftaran. Namun pihak staf pendaftaran mengatakan berkas sudah diberikan ke bagian poli. Saat ditanya ke bagian poli dengan gampangnya, ‘tidak tahu menahu karena berkas tidak ada, coba tanya kependaftaran.
Yuda yang merasakesal meminta kepastian pelayanan untuk ayahnya ! “Ayah saya ini sudah 5 jam nunggu, kenapa pasien yang belakangan mendaftar dilayani lebih dulu,” kata yuda. “Jawab staf pelayanan RSHB hanya maaf, sabar, tunggu, begitulah,” ucap Yuda menirukan celotehan staf rshb dengan muka kesal.
Yuda menilai RSHB memiliki pelayanan yang tidak baik terhadap pasiennya. Sebab, beberapa staf pegawai RSHB seolah tidak profeisonal dalam menjalankan tugas dengan baik. “Pelayanan RSHB tidak profeisonal. jelas – jelas ayah saya mendaftar mengunakan ktp dan kk, tapi dipendafteran di tulis nyonya (NY) Misna, jelas – jelas ayah saya di ktp laki – laki kenapa di tulis NY,” terangnya.
Terlebih lagi, setelah dokter yang memeriksa pasien selesai, hingga dokter itu pergi dari ruangan ayah saya tidak juga di panggil. Saya sangat kesal, ada apa ini! Begitu saya komplain baru ada penaganan. “Padahal setelah dokter itu selesai memeriksa pasien ada satu jam dokter spesialis itu didalam tapi ayah saya sampai dokter keluar ruangan juga tidak dipanggil,” beber yuda.
Sementara saat dimintai keterangan Direktur rumah sakit RSHB Dr. Ari Hidayat, enggan di konfirmasi. Dan meyerahkan ke bagian Staf Ferifikator Maria Anike. Ia berkilah bahwa, pasien bukan tidak di layani. Persoalan keterlambatan penanganan pasien disebabkan karena dokter spesialis yang memeriksa pasien dateng terlambat. “ Kami minta maaf, namanya manusia yang kerja artinya dari pendafteran kami minta maaf namanya manusia, dokter yang menangani datang pukul 9:00 WIB, namanya terlambat, bukan tida dilayani dokter terlambat masuk,” kilahnya.
Saat ditanya terjadi kesalahan penulisan nama yang seharusnya pasien laki – laki bisa menjadi perempuan? Maria Anike kembali berkilah, itu sudah kita selesaikan dengan mereka. Salah komunikasi. “Makanya tadi kami kumpulkan kami tanya satu persatu. Kami pasti akan memberikan sangsi tegas, kepada mereka. Sangsi langsung bisa SP,dan dikeluarkan sudah banyak yang kami keluarkan. Dia kasar dengan pasien saja itu sudah ada yang kami beri sangsi,” akunya. (nvl).