
W2NNEWS.COM — Penampungan Air (Embung) untuk menangulangi, penyiraman Pulau Hijau pada saat musim kemarau di Kecamatan Metro Selatan Kabupaten Metro , yang di bangun mengunakan Anggran Pendapatan Belanja Dareah (APBD) Pemerintah Kota Metro tahun 2016, diduga tidak tepat pada titik sumber air.
Embung tersebut semata-mata menampung air hujan atau dialiri dari irigasi (pengairan) yang memang sudah ada , Oleh sebab itu maka embung akan mengalami kekeringan dan tidak dapat berpungsi sama sekali, sehinga terkesan pembuatan embung penampung air asal jadi.
Dibangunnya embung bertujun untuk mengatasi kekeringan di wilayah Metro Selatan , Bangunan yang berusia hampir genap 1 (satu) tahun tersebut hingga kini masih belum bisa dirasakan mamfaat nya olah masyarakt sekitar.
“Selayak nya penampunga air itu, di buat pada tempat titik sumber air kapasitas yang sangat besar, agar tidak mengalami kekurangan air atau kekeringan tapi nyatanya sember air nya cuma ngandelin air ujan aja”, ungkap Suwardi (40) warga Metro Selatan di temui wartawan W2NNES.COM pada saat menanam padi bersama beberapa warga lainnya di lokasi sawah seputaran embung yang di buat pada tahun yang lalu, senin (13/03/2017).
Dirinya menjelaskan , saat pembuatan embung tersebut mereka para petani, sangat mengetahui bahwa lokasi yang di buat embung tidak ada sumber air yang terlihat oleh mereka. akan tetapi mereka hanya diam saja karena lokasi itu yang telah di hibakan kepada Pemerintah Daerah Kota Metro, akan di jadikan tempat pembuatan embung.
“ya kami enggak tau kalau tahan yang dihibahkan ke Pemkot. Metro ini mau di jadiin embung, padahal kan disitu enggak ada sama sekali sumber mata airnya mas”, jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Midi (63), sudah hampir 1 tahun lama nya bangunan embung berdiri tegak, namun dirinya berseta masyakat yang memiliki sawah dekat bangunan embung belum bisa merasakan mamafaatnya.
“ya kira-kira udah 1 tahunan lah mas embung itu dibangun tapi sampai sekarang kami belum ngerasain mamfaat embung itu, gimana geh kalau enggak ujan ya enggak ada isi embung itu”, beber Midi sembari mencangkol disawah milik nya.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Yeri Ehwan yang menjabat tahun 2016 mengatakan, bahwa semuanya kembali ke kelompok tani, dikarnakan hanya halan tersebutlah yang disiapkan para kelompok tani.