w2nnews.com — Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Metro, melakukan aksi penolakan UU MD3 di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro, Rabu (7/3).
Puluhan masa nampak membawa keranda mayat sambil meneriakan lafaz lailahaillallah di halaman Kantor DPRD setempat, sebagai simbol matinya demokrasi di negeri ini.
Berdasarkan pantauan, ratusan aparat keamanan diturunkan untuk mengamankan aksi ini. Dan saat berjalannya aksi, Dua mahasiswa menjadi korban lantaran aksi yang sempat diwarnai kerusuhan.
Awalnya terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat keamanan, ketika masa mahasiswa mencoba menerobos masuk kedalam Kantor DPRD. Akibatnya, dua orang mahasiswa menjadi korban, dan mendapatkan luka didahi dan pipi diduga karena terinjak-injak aparat.
Tanzilli (22) salah seorang korban mengaku, bahwa dirinya diinjak-injak aparat, saat terlibat aksi saling dorong. “Di dorong pak sehingga sampai enggak bisa nafas, kami di injak-injak. Kalo saya dibagian sini (dahi) pak yang luka, ” ucapnya.
Sementara, Candra Putra (23) mahasiswa yang mengalami luka dibagian bawah telinga hingga pipi sebelah kanan. Mengaku bahwa pihak aparat mencoba menghalangi upaya dialog dari mahasiswa.
“Tadi saat kami mencoba berdialog dan mencoba masuk, kami dihalangi dan terjadi aksi saling dorong. Dan mahasiswa di dorong mundur hingga banyak yang terjatuh.”tandasnya. (Syafrin).