
W2NNEWS.COM—Mesuji – Nampaknya bantuan ternak sapi yang diturunkan dari kementrian peternakan pusat pada tahun 2012 silam, untuk kelompok yang ada didesa wira bangun kecamatan simpang pematang terkesan terbengkalai bahkan mirisnya juknas juknis pemeliharaan penggemukan ternak sapi tersebut tidak berjalan sesuai harapan.”Selasa (14/06).Ya pasalnya hingga saat ini ternak sapi yang dipelihara oleh masing-masing kelompok tersebut tidak nampak wujudnya ironisnya banyak sapi-sapi tersebut sudah pada mati ditangan kelompok juklak jukni dalam pemeliharaan penggemukan ternak sapi pun tidak berjalan sesuai harapan alias terbengkalai.Padahal diketahui bantuan ternak sapi yang gelontorkan oleh kementrian peternakan pusat tersebut senilai Rp.300 juta yang bersumber dari APBN untuk pembelian sebanyak 40 ekor sapi jantan yang semestinya dipelihara dengan sistem penggemukan oleh masing-masing kelompok.Saat dikonfirmasi bendahara kelompok ternak sapi desa wira bangun kecamatan simpang pematang, Sutoyo,mengatakan sudah lama bantuan sapi itu tidak berjalan karena banyak yang mati,sisa sapi nya yang masih hidup masih ada dimasing-masing anggota kelompok.”Ujar sutoyo saat ditemui dirumahnya.” Bantuan itu berupa uang tunai senilai 300 juta dari kementrian untuk pembelian sapi sebanyak 40 ekor, harga/ekor sapinya sekitar 6,5 juta dan tidak ada untuk pembuatan kandang, sementara sapi sapi itu dikandangkan dikandang sapi milik saya karena anggota kelompok keberatan jika diajak swadaya untuk membuat kandang.”Ungkap sutoyo.” Sampai saat ini sudah ada sebanyak 11 ekor sapi yang mati karena mengidap penyakit gondok beracun,dan itu kita ada surat laporan kematian sapi tersebut, bahkan waktu dikuburkan kelada desa pun kita undang untuk menyaksikan, bahkan dari dinas terkait maupun inspektorat pun sudah tahu permasalahan ini,setelah diperiksa tidak ada masalah.”Kata dia.” Kata sutoyo lagi, program ini pun sudah beralih sistem, awalnya penggemukan ternak sapi sekarang menjadi pengembangbiyakan ternak sapi,jadi sapi jantan yang kita beli pada awal, kita lelang/jual menjadi sapi betina sebanyak 18 ekor.”Katanya.Sementara ditempat terpisah saat dikonfirmasi kabid peternakan dinas kelautan perikanan dan peternakan (DKPP) Mesuji, joni,melalui kasinya,ibnu, mengatakan, Ya memang bantuan sapi dari kementrian dengan sistem penggemukan untuk kelompok itu tidak berjalan hanya beralih sistem yang tadi nya penggemukan menjadi pengembangbiyakan, karena dengan sistem penggemukan banyak yang gagal akibat banyak sapi yang mati.”Kata ibnu saat ditemui dikantornya.” Bantuan itu berupa uang tunai senilai 300 juta dari kementrian untuk pembelian sapi sebanyak 40 ekor, harga/ekor sapinya sekitar 6,5 juta dan tidak ada untuk pembuatan kandang, sementara sapi sapi itu dikandangkan dikandang sapi milik saya karena anggota kelompok keberatan jika diajak swadaya untuk membuat kandang.”Ungkap sutoyo.” Sampai saat ini sudah ada sebanyak 11 ekor sapi yang mati karena mengidap penyakit gondok beracun,dan itu kita ada surat laporan kematian sapi tersebut, bahkan waktu dikuburkan kelada desa pun kita undang untuk menyaksikan, bahkan dari dinas terkait maupun inspektorat pun sudah tahu permasalahan ini,setelah diperiksa tidak ada masalah.”Kata dia.” Kata sutoyo lagi, program ini pun sudah beralih sistem, awalnya penggemukan ternak sapi sekarang menjadi pengembangbiyakan ternak sapi,jadi sapi jantan yang kita beli pada awal, kita lelang/jual menjadi sapi betina sebanyak 18 ekor.”Katanya.Sementara ditempat terpisah saat dikonfirmasi kabid peternakan dinas kelautan perikanan dan peternakan (DKPP) Mesuji, joni,melalui kasinya,ibnu, mengatakan, Ya memang bantuan sapi dari kementrian dengan sistem penggemukan untuk kelompok itu tidak berjalan hanya beralih sistem yang tadi nya penggemukan menjadi pengembangbiyakan, karena dengan sistem penggemukan banyak yang gagal akibat banyak sapi yang mati.”Kata ibnu saat ditemui dikantornya.” Pengalihan sistem dari penggemukan menjadi pengembangbiyakan itu setelah proses lelang, sapi jantan menjadi sapi betina sebanyak 18 ekor dan itu dibagikan ke anggota kelompok itu sendiri.”Pungkasnya.” Dijelaskan joni, bantuan itu berupa uang tunai senilai Rp.300 juta untuk pembelian sapi dan mesin pencacah rumput untuk pakan ternak sapi yang dipelihara oleh masing-masing anggota kelompok itu sendiri.”Singkatnya.” Sejauh ini setelah proses lelang dan peralihan sistem yang tadinya penggemukan menjadi pengembangbiyakan,jadi sapi-sapi jantan tersebut ditukar menjadi sapi betina sebanyak 18 ekor dan sekarang sudah berkembangbiyak menjadi sebanyak 35 ekor.”Tutupnya.(GUSTI ) ..