
Bandung – Ribuan orang dari berbagai ormas Islam di Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (21/10/2016). Massa mendesak polisi bertindak tegas kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang dinilai telah melakukan penistaan agama.
Sebelum berkumpul di jalan depan Gedung Sate, massa Salat Jumat terlebih dahulu di Masjid Pusdai yang jaraknya sekitar 400 meter dari gedung sate. Setelah itu secara bersama-sama mereka berjalan kaki menuju gedung pemerintahan gubernur Jabar itu.
Setelah tiba di depan Gedung Sate, massa yang mayoritas mengenakan pakaian putih-putih itu kemudian berkumpul mengikuti komando aksi yang berada di atas mobil truk. Dengan lantang koordinator aksi meneriakan takbir.
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,” sahut ribuan orang yang membawa spanduk dan atribut bendera masing-masing kelompok.
Dalam orasinya perwakilan Aliansi Pergerakan Islam (API), Asep Syarifudin mengatakan aksi ini merupakan bentuk kemarahan umat Islam atas pelecehan Alquran yang telah dilakukan Ahok. Perbuatan Ahok dinilai tidak bisa ditolelir.
Ia mendesak polisi segera menetapkan Ahok sebagai tersangka penistaan agama. “Jika minggu depan Ahok tidak ditetapkan sebagai tersangka, kami akan ke Jakarta. Ada 40 elemen gerakan masyarakat Islam di Jabar akan ke jakarta,” ujar dia.
Setelah hampir satu jam menduduki Gedung Sate, massa langsung bergerak menuju Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika untuk melanjutkan aksinya. Mereka longmarch dengan kawalan ketat ratusan aparat kepolisian. Aksi berlangsung kondusif.
Sementara itu, kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok sedang diselidiki Mabes Polri. Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri sudah memeriksa 9 orang saksi kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok). Salah satunya perekam atau pembuat video pidato Ahok saat mengutip surat Al Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu.Ahok sendiri sudah meminta maaf mengenai ini. Ahok menyampaikan rasa penyesalannya itu kepada seluruh umat Islam sebelum bertolak ke Blitar untuk ‘nyekar’ ke makam Presiden Soekarno bersama Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, pada Senin 10 Oktober lalu.
Ahok menyatakan tidak ada niat untuk melukai hati umat Islam. Dia juga berjanji tidak akan membawa urusan agama sehingga membuat gaduh.
(ern/ern)