
W2NNEWS.COM—Beasiswa Prestasi bagi Siswa SMK merupakan penghargaan sebagai stimulan bagi generasi muda agar tertarik menekuni bakat dan minat pada bidang-bidang kemampuannya.
Beasiswa Prestasi Siswa SMK aktif yang memiliki kemampuan, baik dibidang akademik maupun non akademik, selama menimba ilmu dan meningkatkan kecakapan disekolah maupun diluar sekolah.
Namun hal itu diduga tidak dirasakan Siswa SMK Negeri 2 Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah. Pasalnya, gara-gara belum melunasi tunggakan biaya komite sekolah, sebanyak 200 Siswa SMKN 2 Terbanggi Besar penerima beasiswa prestasi nampaknya harus Gigit Jari.
Seperti yang diungkapkan narasumber yang patut dipercaya ini, mengatakan, Ketika bantuan dana prestasi masuk ke rekening siswa SMKN 2 Terbanggi Besar, pihak Sekolah meminta untuk langsung transfer ke rekening Sekolah (Komite), dan siswa juga diminta segera menyerahkan bukti transfer uang tersebut kepada pihak Sekolah.
“Siswa SMKN 2 Terbanggi Besar yang menerima dana prestasi itu tidak diperbolehkan menarik uang yang masuk ke rekening masing-masing siswa Rp. 1 juta karena diminta langsung oleh pihak sekolah untuk mentransfer uang tersebut ke rekening komite sekolah dan bukti transfernya juga langsung disita pihak sekolah,” bebernya.
Seharusnya, sambung sumber, bantuan beasiswa prestasi harus diberikan secara utuh dan tidak diperkenankan melakukan pemotongan dengan alasan apapun serta oleh pihak manapun.
“Dana prestasi satu juta itu menurut peraturannya, siswa harus menerima utuh tanpa ada pemotongan apapun termasuk uang komite. Tetapi ini kan sudah menyalahi aturan, jelas ini salah. Siswa tidak menerima uangnya,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala SMKN 2 Terbanggi Besar. Hi. Yos Devera, S.Pd., MM saat dikonfirmasi membenarkan bahwa adanya pemotongan dana prestasi untuk pembayaran biaya komite bagi siswa yang belum melunasi tunggakan.
Ia menjelaskan, hal ini sudah ada kesepakatan berdasarkan hasil keputusan pihaknya bersama komite sekolah.
“Itu kita Rapat kan duit itu (beasiswa prestasi) diambil sama orang tua siswa. Rupanya ditransfer langsung sama mereka. Jadi ada beberapa dari mereka yang nggak mau setor, ada yang lunas (biaya komite) kan dia mau bawa duit (uang). Nah akhirnya tadi ya karena kita sepakatnya seperti itu, rapat kemarin kita kasihkan disekolah,” ujar Yos Devera.
Sedangkan, saat ditanyai terkait mekanisme (aturan) beasiswa prestasi tersebut, mantan Kabiddikmen Lamteng itu membenarkan, “Ya, jadi mereka kan seharusnya mengambil di Bank duitnya (uangnya), Rupanya Bank BNI langsung mentransfer ke Rekening Komite (dari rekening Siswa ke rekening Komite sekolah). Jadi ada yang sudah lunas (biaya komite), mau bawa duit (uang), jadi tadi (25/06) ya kita suruh ke sekolah ambil duitnya, ya ini sudah ada lebih kurang 75 Siswa,” jelasnya.
Lebih lanjut Yos Devera mengatakan, “Pokoknya yang sudah mengaktifkan aplikasi di Bank BNI, ambil duitnya (uang) di sekolah, kalo nggak bisa hari ini ya besok (rabu, 26/06/2019), sampaikan saja ke walimurid, jadi nggak ada kita, mereka mau bawa duit (uang) itu semua, karena kesepakatan rapat kemarin seperti itu,” pungkasnya.
Bagaimana tanggapan ketua komite SMKN 2 Terbanggi Besar terkait pemberitaan ini, baca edisi mendatang. (red)