W2NNEWS.COM— Panjang,PT Neslte Indonesia memperingati ulang tahun Nestle yang ke – 150 secraa global, PT Nestle Indonesia menggelar acara yang bertemakan Apreisasi Petani 150 Tahun Nestle, yang merupakan bentuk penghargaan terhadap petani kopi di provinsi Lampung yang telah bermitra dengan Nestle sejak 1994, dalam acara tersebut Nestle juga mengundang para pemangkuh kepentingan di industri kopi dalam diskusi “Mendorong Pertanian Kopi Rakyat yang Berkelanjutan” 3/12/2016 .
(Darnesh Gordhon, Presiden Direktur PT Nestle Indonesia)
Pasokan Bahan Baku kopi yang di hasilkan peternak dan petani Lampung adalah salah satu kunci keberlanjutan dan kesuksesan dalam jangka panjang bisnis perusahaan Nestle. Dalam acara tersebut Presiden Direktur PT Nestle Indonesia, Dharnesh Gordhon menyampaikan “ Oleh karena itu, Nestle berkomitmen mendukuung para petani untuk meningkatkan produktivitas dan dan kualitas hasil produksi mereka, yang pada gilirannya akan membantu menigkatkan kesejahteraan para petani kopi itu sendiri. Lebih jauh lagi, produktivitas dan kualitas yang tinggi akan semakin membuka kesempatan bagi para petani kopi untuk ikut bersaing di pasar kopi nasional dan global.”
Pada acara itupun hadir pula Gubernur lampung M. Ridho Ficardo, S.Pi, M.Si, yang memberikan sambutan pada cara tersebut, dalam sambutannya Gubernur Lampung M. Ridho Ficardho Menyampaikan “ Saya sangat Bangga dan mengucapkan terimaksih Terhadap Perusahaan yang ada di lampung yang memberikan penghargaan terhadap pekrjanya, Seperti PT Nestle Indonesia yang memberikan Apersiasi terhadap para petaninya, yang mana Petaninya itu adalah masyarkat Lampung, dan ia juga menyampaikan bahwa pemerintah provinsi lampung memiliki 3 program yang prioritrasnya dimana 2 programnya terkait dengan para petani kopi,yang pertama adalah membangun pertahanan pangan,yang kedua adalah Provinsi lampung akan membuatkan langkah prioritas dalam jangka menengah untuk membangun Pariwisata yang dimana kopi sebagai komoditas unggulan Lampung”.
Nestle telah membangun kemiotraan dengan para petani kopi di Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat, Lampung sejak 1994. Kemitraan ini telah menjangkau sekitar 20.000 petani, dan 18.777 di antaranya telah memperoleh validasi 4C ( Common Code for The Coffee Community), sebuah standar yang telah disusun oleh $C Association yang mencakup berbagai aspek dalam pertanian kopi berkelanjutan. Hal ini merupakan perwujudan dari strategi bisinis yang disebut dengan menciptakan manfaat bersama atau Creafting Shared Value.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Lampung Ir. Edi Yanto, M.SI. menambahkan, perkembangan industri kopi memberi dampak positif terhadap perekonomian dan pembangunan daerah lampung, apalagi Kabupaten Tanggamus telah dijadikan sebagai salah satu pusat pengembangan dan pelestarian kopi di lampung. Indonesia kini memnduduki posisi ketiga sebagai negeri penghasil kopi robusta terbesar di dunia,di bawah Brasil dan Vietnam. Produksi biji kopi Lampung snediri mencapai 100.000-131.000 ton pertahun. Dengan luas perkebunan kopi yang mencapai 173.670 hektar, atau sama dengan 800-900 kilogram per hektar. Ini berarti produktivitas pertanian kopi di indonesia masih bisa ditingkatkan lagi.
Ferry Elfision adalah salah satu petani kopi yang juga merupakan mitra Nestle mngatakan bahwa ia mendapatkan banyak pengetahuan tentang praktik pertanian yang baik melalui kemitraan tersebut. “tidak hanya itu, sekarang saya sudah tahu lebih banyak mengenai manfaat fasilitas perbankan. Saya juga bisa mendapatkan pinjaman modal untuk membeli peralatan bertani. Sekarang, saya mngelola lima hektar kabun kopi yang bisa memproduksi tujuh ton biji kopi setiap tahunnya. Dari hasil tersebut saya sudah berhasil menyekolahkan anak saya hingga jenjang SMA,” ujarnya. (noval)